KLASIFIKASI MULTIMEDIA
ABSTRAK
Pemahaman
tentang beragam media dan kalsifikasinya sangat penting diketahui oleh orang
yang memiliki jabatan fungsinal Teknologi Pendidikan. Kegiatan belajar kedua
dari mata diklat pemanfaatan media dan pengelolaan sumber belajar ini secara
spesifik akan membahas tentang klasifikasi dan ragam media serta faktor-faktor
yang perlu diperhatikan untuk dapat memanfaatkannya secara efektif dan efisien
dalam aktivitas pembelajaran. Selain itu, dalam kegiatan belajar ini juga akan
dibahas tentang media tradisional dan media digital serta dampaknya terhadap
aktvitas belajar dan pembelajaran. Setelah mempelajari isi materi yang terdapat
di dalam kegiatan belajar kedua ini Anda diharapkan mampu menjelaskan jenis dan
klasifikasi media pembelajaran serta kontribusinya dalam aktivitas belajar dan pembelajaran.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Pada awalnya
multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi indra penglihatan (gambar
diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak rekaan/animasi), dan konsumsi
indra pendengaran (suara). Perkembangan multimedia mencakup juga kinetik
(gerak) dan bau yang merupakan konsumsi indra penciuman. Multimedia mulai
memasukkan unsur kinetik sejak diaplikasikan pada pertunjukan film 3D (3
dimensi) yang digabungkan dengan gerakan pada kursi tempat duduk penonton. Kinetik
dan film 3D membangkitkan seni realistis. Baru mulai menjadi bagian dari
multimedia sejak ditemukan teknologi reproduksi bau melalui telekomunikasi.
Dengan perangkat input pendeteksi bau, seorang operator dapat mengirimkan hasil
digitizing bau tersebut melalui internet. Pada komputer penerima harus tersedia
perangkat output berupa mesin reproduksi bau. Mesin reproduksi bau ini
mencampurkan berbagai jenis bahan bau yang setelah dicampur menghasilkan output
berupa bau yang mirip dengan data yang dikirim dari internet. Melalui menganalogikan
dengan printer, alat ini menjadikan feromonferomon bau sebagai pengganti tinta.
Output bukan berupa cetakan melainkan aroma.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. Klasifikasi Multimedia
berdasarkan ISO93a.
2. Klasifikasi Sumber Belajar.
3. Klasifikasi Multimedia
Pembelajaran
1.3
TUJUAN
Mengetahui
dan memahami tentang klasifikasi multimedia secara umum dan pembelajaran.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1
Media (berdasar ISO93a) dapat diklasifikan menjadi beberapa kriteria :[1]
1. Perception
Medium
a. Perception
media membantu manusia untuk merasakan lingkungannya.
b. Bagaimana
manusia menerima informasi pada lingkungan komputer?” Persepsi informasi
melalui penglihatan atau pendengaran.
c. Perbedaan
persepsi informasi melalui “melihat” dan“mendengar”.
Aspek
pada perception medium :
i.
Aspek Representative Space: sesuatu yang
terkandung dalam presentasi secara nyata.
-
Kertas, layar.
-
Slide show, power point.
ii.
Aspek Representative Values: nilai‐nilai
yang terkandung dalam presentasi
-
Self contained (interpretasi tiap orang
berbeda), misal: suhu, rasa, bau.
-
Predefined symbol set (sudah disepakati
sebelumnya), misal: teks, ucapan, gerak tubuh.
iii.
Aspek Representation Dimension
-
Ruang (space).
-
Waktu (time) :
time independent, discreet (text, grafis)
time
dependent , continuous media (video, audio, sinyak dari sensor yang berbeda).
2. Representation
Medium
- Representation
media ditentukan oleh representasi informasi oleh komputer.
- “Bagaimana
informasi pada komputer dikodekan?” Menggunakan berbagai format untuk merepresentasikan informasi. Contoh :
-
Text : ASCII dan EBCDIC.
-
Grafis : CEPT atau CAPTAIN videotext.
-
Audio stream : PCM (Pulse Coding Method)
dengan kuantisasi linier 16 bit.
-
Image : Facsimile (standard ISO) atau
JPEG.
-
Audio/video : TV standard (PAL, SECAM, NTSC),
computer standard (MPEG).
3. Presentation
Medium
-
Tool dan device yang digunakan untuk
proses input dan output informasi
-
“Melalui edia apa informasi disajikan
oleh komputer, atau dimasukkan ke komputer?”
Output : kertas, layar,
speaker.
Input : keyboard,
mouse, kamera, microphone.
4. Storage
Medium
-
Pembawa data yang mempunyai kemampuan untuk
menyimpan informasi (tidak terbatas pada komponen komputer).
-
“Dimanakah informasi akan disimpan?”
microfilm, floppy disk,hard disk, CD ROM, DVD, MMC, SDCard.
5. Transmission
Medium
-
Pembawa informasi yang memungkinkan terjadinya
transmisi data secara kontinyu (tidak termasuk media penyimpanan).
-
“Melalui apa informasi akan ditransmisikan?”
melalui jaringan, menggunakan kabel (coaxial, fiber optics), melalui udara
terbuka (wireless).
6. Information
Exchange Medium
-
Pembawa informasi untuk transmisi, contoh : media
penyimpanan dan media transmisi.
-
“Bagaimana informasi dari tempat yang
berbeda saling dipertukarkan?” direct transmission dengan jaringan komputer,
combined (storage dan transmission media), web yang berisi informasi, ebook, forum.
2.2 Jika diklasifikasikan sumber
belajar dapat dibagi ke dalam enam bagian, yaitu:[2]
a) Pesan
(Message)
Pesan (Message), yaitu informasi atau materi
pembelajaran berupa ide, fakta, atau data yang akan disampaikan oleh pendidik
atau yang dipelajari oleh peserta didik. Pesan belajar ini berupa perangkat
lunak (software) yang biasanya dipadukan dengan hardware agar pesan itu dapat
ditampilkan. Bentuk pesan dapat pula berupa gerak tubuh, yaitu pesan yang
disampaikan dengan menggunakan gerakan tubuh.
b) Manusia
(People)
Manusia (People), yaitu orang yang secara langsung
menyampaikan pesan kepada orang lain, biasanya tanpa menggunakan alat
perantara. Misalnya pendidik yang menyajikan materi pembelajaran kepada peserta
didik. Namun, bisa juga orang lain seperti seorang ahli pertanian, dokter,
polisi, dan sebagainya yang menyampaikan pesan belajar. Mereka diundang ke
kelas untuk menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan keahliannya.
Misalnya, seorang dokter diminta untuk menjelaskan tentang kesehatan, seorang
polisi menjelaskan tata cara berlalu lintas yang benar. Orangorang itu disebut
nara sumber (resource person).
c) Teknik
(technique)
Teknik (technique), yaitu cara, langkah-langkah,
atau aktivitas untuk menyampaikan pesan belajar. Misalnya, peserta didik
mempelajari modul dengan teknik belajar mandiri atau tatap muka. Sebaik apapun
pesan atau materi pembelajaran yang ada, tidak akan efektif jikateknik
penyampaian pesan tersebut tidak benar dantepat.
d) Bahan
(Materials)
Bahan (Materials), yaitu bahan yang membawa pesan belajar
untuk disajikan, seperti buku paket atau modul yang berisikan materi pembelajaran.
Bahan-bahan tercetak yang dapat digunakan untuk menunjang pemahaman terhadap
apa yang dipelajari meliputi:
a)
Manual, yaitu buku petunjuk untuk melakukan sesuatu kegiatan.
b)
Buku kerja, yaitu buku yang digunakan untuk latihan dalam upaya meningkatkan
kemampuan dan kecakapan hasil belajar.
c)
Buku-buku acuan, yaitu buku atau materi bacaan yang menjadikan acuan atau
rujukan materi pembelajaran yang dipelajari.
d)
Buku-buku teks, yaitu buku yang menjadi pegangan dasar dalam belajar.
e)
Modul, yaitu perangkat lunak dalam belajar perseorangan, yang memungkinkan
setiap peserta didik untuk belajar secara mandiri, dengan memuat uraian tentang
tujuan, uraian materi pembelajaran, lembaran kerja, dan evaluasi. Berbagai
bahan media pembelajaran komunikasi massa seperti koran, majalah, jurnal, dan
semacamnya. Kelengkapan bahan seperti ini dapat meningkatkan keaktifan dan
keefektifan dalam belajar.
e)
Alat/Perlengkapan (Tool/Equipment)
Alat/Perlengkapan (Tool/Equipment) atau
yang biasa disebut dengan perangkat keras (hardware). Alat ini untuk menyajikan
sumber belajar dalam bentuk perangkat lunak (software). Misalnya Overhead
Projector (OHP) untuk menampilkan program yang terdapat pada transparansi, televisi,
komputer, dan sebagainya.
f)
Lingkungan (Setting)
Lingkungan (Setting), yaitu situasi,
ruangan atau tempat disampaikannya pesan belajar. Misalnya ruang kelas, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, museum, halaman sekolah, kebun raya, kebun
binatang, dan sebagainya. Lingkungan ini bukan berupa fisik saja, melainkan
juga non fisik seperti udara, cuaca,penerangan, bahkan keadaan seseorang berupa
rasa senang, gembira, nyaman, aman, dan sebagainya.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola sumber belajar, yaitu:
a)
Pengadaan dan pemanfaatan sumber belajar, meliputi kegiatan:
b)
Mengidentifikasi kebutuhan sumber dan sarana belajar.
c)
Menginventarisir sumber dan alat pendukungnya di dalam maupun di luar sekolah.
d)
Menyesuaikan antara kebutuhan sumber dan sarana belajar yang tersedia kemudian memodifikasinya.
e)
Memanfaatkan sumber dan sarana belajar, meliputi kegiatan:
- Mengidentifikasi
kebutuhan sumber daya.
-
Mengidentifikasi potensi sumber belajar yangtersedia dan dimanfaatkan untuk pembelajaran.
-
Pengelompokan sumber belajar dalam kelompok: lingkungan alam sekitar, perpustakaan,
media pembelajaran cetak, nara sumber, karya wisata, media pembelajaran elektronik
dan komputer. Sumber belajar dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu sumber
belajar berbentuk bahan, seperti buku teks, buku kurikulum, jurnal, hasil
penelitian, majalah, koran, tabloid, atau dokumen negara, dan sebagainya.
Bentuk lainnya adalah sumber belajar alat, seperti materi praktek, komputer,media
pembelajaran, alat peraga, dan sebagainya.
-
Mencari dengan menganalisis kaitan antara kelompok sumber belajar dengan mata
pelajaran mata pelajaran dan kompetensi yang hendak dicapai.
- Menentukan materi dan kompetensi untuk pembelajaran.
2.3
Aneka ragam multimedia pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan
ciri-ciri tertentu, antara lain:[3]
Berdasarkan
kemampuan indera, jenis multimedia pembelajaran terdiri atas:
Multimedia
audio, yaitu jenis multimedia pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera
telinga atau pedengaran (audio). Jenis multimedia pembelajaran ini menghasilkan
pesan berupa bunyi atau suara. Contoh: radio, tape recorder, telepon.
Multimedia visual, yaitu jenis multimedia
pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera mata atau penglihatan (visual). Jenis
multimedia pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa bentuk atau rupa yang
dapat dilihat. Contoh: gambar, poster, grafik.
Multimedia audio visual, yaitu jenis multimedia
pembelajaranyang menggunakan kemampuan indera telinga atau pendengaran dan indera
mata atau penglihatan (audio-visual). Jenis multimedia
pembelajaran
ini menghasilkan pesan berupa suara dan bentuk atau rupa, contoh: televisi,
film, video.
Setiap jenis multimedia memiliki tingkat keefektifan
sendiri sendiri. Penggunaannya untuk meningkatkan keaktifan dan keefektifan
belajar tergantung pada jenisnya, ketersediaannya, dan kemampuan menggunakannya.
Konsep tentang kemanfaatan multimedia didasarkan atas konsep tentang perolehan pengalaman
seseorang melalui multimedia pembelajaran (perantara) yang digunakan, makin
konkrit suatu multimedia pembelajaran digunakan, makin tinggi nilai pengalaman
yang diperoleh.
Beragam
media dapat digunakan untuk mendukung aktivitas pembelajaran yang efektif,
efisien, dan menarik. Untuk memudahkan dalam memilih dan menggunakannya ragam
media tersebut kerap diklasifikasikan dalam beberapa klasifikasi.
Kemp dan Dayton
(1985) mengemukakan klasifikasi jenis media sebagai berikut: (1) media cetak:
(2) media yang dipamerkan (displayed
media); (3) media audio; (4) gambar bergerak/motion pictures; (5) multimedia; (5) media berbasis web atau internet.
overhead transparency (OHP); (4) rekaman
suara; (5) slide suara dan film strip; (6) presentasi multi gambar; (7) video
dan film; (8) pembelajaran berbasis komputer (computer based instruction).
Karena
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung pesat beberapa
jenis media seperti OHP, Slide suara, dan presentasi multi gambar sudah
digantikan oleh teknologi media yang lebih canggih yaitu komputer multimedia
dan jaringan. Penggunaan OHP digantikan dengan perangkat lunak computer yang
penggunaannya diproyeksikan dengan LCD.
Heinich dan kawan-kawan (2005) mengemukakan beberapa jenis media
pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru, instruktur, dan perancang ptogram
pembelajaran yaitu: (1) media cetak/teks; (2) media pameran/display; (3) media audio; (4) gambar
bergerak/motion pictures; (5)
multimedia; (5) media berbasis web atau
internet. Berikut ini merupakan
deskripsi singkat tentang ragam media berdasarkan klasifikasinya.
Media cetak merupakan jenis media yang
telah lama digunakan sebagai bahan untuk belajar. Media cetak juga dipandang
sebagai jenis media yang relatif murah dan sangat fleksibel penggunaannya.
Media cetak atau teks memiliki ragam yang bervariasi yang meliputi: buku,
brosur, leaflet, dan hand out.
Siswa dapat memanfaatkan media cetak di mana saja, kapan saja, dan tanpa
memerlukan peralatan khusus. Bahan grafis juga tergolong sebagai media cetak
yang memuat informasi dan pengetahuan yang spesifik misalnya; gambar; diagram,
chart, grafik, dan poster, serta kartun.
BAB 3 PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Klasifikasi Multimedia menurut
ISO93a adalah Perception
Medium Representation Medium Presentation Medium Storage Medium Transmission Medium
Information Exchange Medium. Media
pembelajaran yang akan digunakan, apapun bentuknya, harus mampu memotivasi
siswa untuk mempelajari isi informasi dan pengetahuan yang terdapat didalamnya.
Selain berisi informasi dan pengetahuan yang akurat, media pembelajaran juga
harus dirancang agar menarik menarik sehingga mampu membuat siswa termotivasi
untuk belajar secara intensif.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Universitas Gunadarma., “Media
(berdasar ISO93a) dapat diklasifikan menjadi beberapa kriteria.” http://lily.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37078/Minggu+1.pdf,
2020. Tanggal Akses: 24
April 2020.
[2] STIKOM Surabaya., “Klasifikasi Sumber
Belajar” http://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/302/5/BAB%20II.pdf,
2020. Tanggal Akses: 17 Maret 2020.
[3] “ Jenis dan Klasifikasi Media
Pembelajaran”., https://pdfrock.com/download/pdftodocx, 2020. Tanggal Akses: 24
April 2020.
Visit Us>very good blog please improve again thank you
BalasHapus