Senin, 23 Januari 2017

Analisa Kehidupan Agama dan Masyarakat dengan Kaitan Integrasi Sosial

ANALISA KEHIDUPAN AGAMA & MASYARAKAT DENGAN KAITAN INTEGRASI SOSIAL DI NEGARA KAMBOJA, BHUTAN, INDIA, DAN SINGAPURA.


Integrasi Sosial adalah Proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan yang utuh.


Berikut ini saya akan menganalisa kehidupan agama dan masyarakat di 4 negara tersebut berdasarkan integrasi sosial.

1. Kamboja

Analisa kondisi beragama di kamboja menurut integrasi sosial

       Kamboja termasuk salah satu negara yang paling homogen dengan mayoritas penduduk memeluk Agama Buddha Theravada , pada awalnya sejak adanya rezim khmer  selama hampir 4 tahun dari tahun 1975 – 1979, ratusan ribu Muslim telah menjadi korban pembunuhan massal, lebih dari seratus masjid dihancurkan dan lebih banyak lagi masjid yang mengalami penistaan karena beribadah termasuk hal yang dilarang dalam paham komunal Ultra Nasionalis pimpinan Pol Pot yang diyakini Khmer Merah saat itu

           Namun setelah jatuhnya rezim Khmer Merah ke tangan pemerintahan baru yang didukung oleh Vietnam pada tahun 1979, secara perlahan-lahan kehidupan kaum Muslimin membaik dan Islam kembali memiliki kebebasan untuk berkembang

          Saat ini, Islam mendapat tempat yang cukup baik di negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha ini Muslim Kamboja dapat menjalankan ibadah mereka dengan normal dan terbuka seperti juga kebebasan yang dimiliki oleh penganut Buddha Theravada, agama mayoritas penduduk Kamboja. Mereka juga dapat menikmati kehidupan demokrasi dengan tetap memiliki hak-hak yang sama dengan warganegara Kamboja lainnya, seperti hak untuk memilih dan dipilih dalam politik. Sebagian dari mereka telah menduduki jabatan penting di lembaga politik papan atas negara seperti di Senat atau Parlemen. Bahkan di Senat ada penasihat yang khusus menangani urusan keislaman. Selain itu terdapat pula organisasi-organisasi keislaman yang terbentuk dan berkembang seperti Asosiasi Muslim Kamboja, Ikatan Pemuda Islam Kamboja, Yayasan Pengembangan Islam Kamboja dan lain-lain.
Analisa kondisi bermasyarakat di kamboja menurut integrasi sosial

          Kehidupan masyarakat kamboja sudah baik dalam toleransi beragama, sudah bisa menghormati agama yang dianut oleh orang lain. Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama Buddha Theravada. Diantaranya dengan dibangunnya Angkor Wat.

     Untuk mencukupi kebutuhan negaranya masyarakat kamboja meningkatkan perekonomian disektor pertanian. Sekitar 80% lahan pertanian ditanami padi Sekarang Kamboja dengan bantuan dari negara-negara asing, mencoba untuk menghidupkan kembali seni dan budaya tradisionalnya. 


2. Bhutan

Analisa kondisi beragama di bhutan menurut integrasi sosial adalah

Ras, Suku dan agama di Bhutan 
Suku Monba, berbicara dalam bahasa mereka sendiri, yaitu bahasa Monba, yang diasumsikan sebagai bagian dari keluarga bahasa Tibeto-Burman, bahasa terpisah dari klaster Tibetic. Bahasa Monba biasanya ditulis dengan huruf Tibet. Pada dasarnya orang  Monba adalah penganut Gelug, salah satu sekte agama Buddha Tibet, yang diadopsi pada abad 17, oleh pengaruh Bhutanese-educated Merag Lama. Namun demikian, keyakinan asli mereka seperti Bon, unsur-unsur Pre-Buddish Faith (Iman pra-Buddha) yang sering juga disebut "Bon" tetap kuat di antara orang Monba, terutama di daerah dekat ke dataran Assam. Di setiap keluarga Monba, terlihat khas sebuah altar kecil Buddha.

Analisa kondisi bermasyarakat di Bhutan menurut integrasi sosial adalah

Di Bhutan rakyatnya menganggap diri mereka sangat berbahagia.Bukannya kebahagiaan yang berasal dari pemuasan nafsu dunia fana, melainkan berasal dari iman dan konsep tahu-cukup.Orang Bhutan beranggapan kemiskinan yang sesungguhnya adalah apabila tak mampu beramal kepada orang lain, mereka sudah sangat puas asalkan memiliki sawah dan rumah.
Pemerintahan yang dijalankan dengan kekuasaan monarki absolute, kehidupan masyarakat Bhutan sangat baik dan bahagia tetapi Ekonomi Bhutan adalah salah satu yang terkecil dan kurang berkembang di dunia, yang berbasis pertanian, kehutanan Pertanian menyediakan mata pencaharian buat lebih dari 80% penduduk


3. India

Analisa kondisi beragama di India  menurut integrasi sosial

             Agama di India ditandai dengan keragaman keyakinan dan juga praktik keagamaan. Dipastikan hampir setiap bulan bahkan setiap minggu selalu ada festival yang dimulai dengan berbagai macam Ritual. Berbagai macam festival dan ritual dijalani oleh penduduk India dengan suka cita dan dilaksanakan secara besar besaran. Bahkan keseharian penduduk India tak lepas dari ritual keagamaan.

             India merupakan tempat kelahiran dari empat agama Utama di Dunia. Yakni Hindu, Budha, Sikh dan Jain. Bahkan, India menjadi rumah dari salah satu peradaban paling kuno di dunia yakni Peradaban lembah Indus. Sepanjang sejarah India, agama telah menjadi bagian penting dari budaya negara. Keragaman agama dan Toleransi beragama diatur oleh Hukum dan Adat. 

Analisa kondisi bermasyarakat di India menurut integrasi sosial

            Kebudayaan tradisional India memiliki hierarki sosial yang relatif ketat. Sejak usia dini, anak-anak diajari tentang peran, dan kedudukan mereka dalam masyarakat. Tradisi ini diperkuat dengan kepercayaan kepada dewa-dewa, dan roh yang dianggap berperan penting, dan tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Dalam sistem kasta di India ditetapkan stratifikasi sosial, dan pembatasan dalam kehidupan sosial di anak benua India. Kelas-kelas sosial dibentuk oleh ribuan kelompok herediter yang mempraktikkan endogami, yang umum disebut jāti atau kasta.

         Orang India sangat menghargai nilai-nilai kekeluargaan tradisional. Walaupun demikian, rumah-rumah di perkotaan sekarang lebih sering hanya didiami oleh keluarga inti. Hal ini disebabkan keterbatasan ekonomi, dan sosial untuk hidup bersama dalam sebuah keluarga besar. Di kawasan pedesaan masih umum dijumpai anggota keluarga dari tiga hingga empat generasi yang tinggal di bawah satu atap. Mayoritas terbesar orang India menikah setelah dijodohkan oleh orang tua mereka atau anggota keluarga yang dituakan, namun dengan persetujuan pengantin pria, dan pengantin wanita. Pernikahan dipandang sebagai ikatan seumur hidup, dan angka perceraian sangat rendah. Walaupun demikian, pernikahan dini masih merupakan tradisi yang umum. Separuh dari populasi wanita India menikah sebelum mencapai usia 18 tahun yang merupakan usia dewasa menurut hukum.

 4. Singapura

Analisa kondisi beragama di Singapura menurut integrasi sosial adalah

Negara Singapura merupakan negara kota yang berada di Asia Tenggara. Letaknya berada di ujung Semenanjung Malaysia berbatasan dengan Johor (Malaysia) dan Kepulauan Riau (Indonesia). Negara ini terletak 137 Kilometer dari garis khatulistiwa. Lokasi negara ini yang strategis, fasilitas infrastrukturnya yang berkembang pesat, kontras budayanya yang memesona, serta atraksi wisatanya, semua berkontribusi terhadap kesuksesannya menjadi daerah tujuan unggulan baik untuk bisnis maupun wisata.

         Agama di Singapura ditandai dengan keragaman keyakinan dan praktik keagamaan karena campuran beragam etnis masyarakat yang berasal dari berbagai negara. Denominasi agama besar kebanyakan hadir di Singapura. Sebuah analisis yang dilakukan oleh Pew Research Centre menemukan bahwa Singapura merupakan negara yang paling beragam agamanya di dunia. Pemerintah Singapura sudah lama berusaha untuk menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Singapura Beberapa agama, terutama yang dipelopori oleh etnis- etnis Cina, telah menggabungkan tempat ibadah mereka dengan agama- agama lain seperti Hindu dan Islam.
          
           Di sekolah, anak-anak diajarkan dalam ilmu-ilmu sosial pelajaran tentang kerusuhan Maria Hertogh dan 1964 Kerusuhan Ras , sebagai pengingat dari konsekuensi konflik antar-agama. Kelas ras campuran, interaksi antara siswa dari berbagai ras dan perayaan festival agama juga membantu menanamkan toleransi beragama dan pemahaman dari usia muda.

Analisa kondisi beragama di Singapura menurut integrasi sosial

Pada awalnya pulau Singapura merupakan kampung nelayan yang dihuni oleh suku Melayu. Sejak kemerdekaan, standar kehidupan di negara Singapura meningkat secara tajam. Investor asing dan perusahaan pemerintahan dalam bidang industri telah ekonomi modern dalam sektor elektronik dan perakitan

Singapura menganut sistem pemerintahan parlementer dimana perdana menteri bersama para menteri baik secara bersama - sama ataupun sendiri - sendiri bertanggung jawab kepada parlemen. Selama ini yang terjadi di Singapura, kabinet dibentuk berdasarkan pada kekuatan yang ada di dalam parlemen. Sehingga para anggota kabinet secara keseluruhan mencerminkan kekuatan yang ada di dalam parlemen.

Singapura mempunyai empat bahasa resmi, yaitu Inggris, Mandarin, Melayu, dan Tamil. Bahasa Melayu adalah bahasa nasional Singapura tetapi lebih bersifat simbolis; ia digunakan untuk menyanyikan lagu kebangsaan (Majulah Singapura) dan juga sewaktu latihan dan dalam perbarisan pasukan tentera dan polisi. Pemerintah PAP lebih cenderung dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar (lingua franca) dan penggunaan bahasa Melayu hanya terbatas kepada kaum Melayu saja. Hanya segelintir daripada kaum Tionghoa dan India yang fasih dalam bahasa nasional (mayoritas daripada mereka telah melewati masa Singapura sebelum merdeka).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar