Pentagon Terbangkan
103 Drones Berukuran Mikro dari Jet Tempur
Inilah penampakan drone Perdix berukuran
mikro yang diterbangkan dari jet tempur oleh Kementerian Pertahanan Amerika
Serikat (Sumber: Ubergizmo)
Liputan6.com, Jakarta - Departemen Pertahanan
Amerika Serikat atau biasa disebut Pentagon (Markas Dephan AS)
mengabarkan, pihaknya telah berhasil menguji sekumpulan drone berukuran
mikro.
Mengutip laman Phys.org, Kamis
(12/1/2017), jumlah drone mikro yang berhasil diuji sebanyak
103 drones Perdix, yang berukuran 6 inci atau sekitar 16
sentimeter. Pentagon menyebut, drones ini bakal digunakan
sebagai pendukung untuk sebuah serangan.
Tak hanya itu, dalam keterangannya, Pentagon
menganggap keberhasilan itu menjadi langkah penting dalam pengembangan sistem
senjata otonomos yang didukung kecerdasan buatan.
Dengan dukungan kecerdasan buatan, sekelompok drones kecil
ini bisa bertindak bersama-sama di bawah arahan manusia. Melalui dukungan
kecerdasan buatan pula, sekumpulan drones tersebut dapat
bergerak dan seolah-olah beradaptasi satu sama lain, layaknya sebuah kawanan.
Tokoh-tokoh militer pun memiliki harapan
cukup tinggi pada gebrakan ini Dengan biaya produksi murah, drone diklaim
bisa menyerang pertahanan lawan lantaran jumlahnya yang sangat banyak.
Menurut keterangan Pentagon, 103 unit drones Perdix
berukuran kecil ini diluncurkan dari tiga jet tempur F/A-18 Super Hornet.
Director Strategic Capabilities di Pentagon, William Roper,
memaparkan bahwa drones Perdix tidak diprogram untuk
terbang secara individual.
"Drones Perdix bersifat kolektif, saling
terhubung saat menentukan sesuatu, serta beradaptasi satu sama lain layaknya
sebuah kawanan," ujar Roper.
Ia melanjutkan, Perdix saling berkomunikasi
dan berkolaborasi dengan Perdix lainnya. Kumpulan drones ini,
kata Roper, tak memiliki pemimpin.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ash Carter
mengungkapkan drones ini diciptakan oleh mantan profesor di
Harvard. Saat itu, ia menjabat sebagai wakil menteri pertahanan pada 2012.
Sejauh ini, kementerian pertahanan mendapat
tugas untuk mempercepat integrasi inovasi teknologi pada perangkat senjata di
Amerika Serikat. Dalam hal ini, drones mikro serta kecerdasan
buatan yang mendukungnya, dianggap sebagai jenis senjata baru.
Sumber ( http://tekno.liputan6.com/read/2824121/pentagon-terbangkan-103-drones-berukuran-mikro-dari-jet-tempur?source=search )
Analisa/Pendapat saya mengenani berita diatas adalah:
Berita/Artikel tersebut berhubungan dengan bidang Teknologi,
Menurut pendapat saya penggunaan drone (mesin
terbang/pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak
jauh)
di bidang militer atau pemerintahan oleh Amerika Serikat merupakan hal yang
cukup baik, dengan menggunakan drone maka akan mengurangi resiko terjadinya
kecelakaan dan korban jiwa karena tidak menggunakan pilot untuk menjalankannya
sehingga akan lebih mudah dan aman untuk melakukan misi-misi sulit seperti
pengintaian ke daerah berbahaya,pengintaian dll.
Drone buatan pentagon tersebut juga
sudah dilengkapi pengembangan sistem senjata otonomos yang didukung kecerdasan
buatan dan berukuran mikro sehingga drone tersebut bisa bertindak bersama-sama
sesuai arahan manusia berdasarkan program
yang dimasukan kedalam pesawat sebelum terbang.
Amerika Serikat sudah sangat baik menggunakan
pengembangan drone untuk keperluan keamanan negaranya sehingga bisa menjaga
keamanan rakyat dan negaranya, namun pemakaian nya juga harus diperhatikan
karena jangan sampai drone tersebut dipersalahgunakan sehingga menyebabkan konflik baik internal
maupun eksternal, oleh karena itu drone yang sudah dibuat baiknya juga dipakai
untuk keperluan non-miiter seperti : pemeriksaan jalur pemipaan, misi pencarian,penyelamatan, banjir dan kebakaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar