5G
ABSTRAK
Sistem
komunikasi nirkabel generasi keempat atau biasa disebut dengan 4G baru saja
digelar atau akan segera digelar di banyak negara, namun dengan semakin
banyaknya perangkat serta layanan mobile wireless masih terdapat beberapa
tantangan yang tidak dapat terselesaikan oleh 4G seperti krisis spectrum dan
konsumsi energi yang tinggi. Teknologi 5G memiliki kemampuan data yang luar
biasa dan memiliki kemampuan menyatukan volume panggilan terbatas dan broadcast
data tak terbatas di dalam system operasi mobile terbaru. Teknologi 5G
mencakup semua jenis fitur canggih yang membuat teknologi mobile 5G
paling ampuh dalam melayani demand yang besar. Integrasi 3G dan 4G telah
membawa aplikasi baru dan pilihan layanan hosting baru. Paper ini
memperkenalkan teknologi 5G dan menjelaskan perkembangan teknologi 5G seperti
peningkatan performa yang tinggi dalam porsi yang lebih besar dalam area
cakupan, lebih murah dan kapasitas yang besar bagi banyak pengguna.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Saat ini, teknologi telekomunikasi
tengah mengalami perubahan dan akan terus terjadi. Telekomunikasi seluler
tumbuh dari generasi pertama, yang dikenal dengan 1st Generation (1G), hingga
2G, 3G, dan 4G atau generasi keempat yang sampai saat ini masih dalam tahap
implementasi di beberapa negara. Setiap generasi teknologi memiliki beberapa
perbedaan dan inovasi. 5G adalah terminologi yang digunakan untuk teknologi mobile
generasi ke-5. Teknologi 5G, meskipun diperkirakan akan datang pada tahun
2020, sampai saat ini standar yang akan menjadi dasar dari teknologi tersebut
masih belum terlihat. Berbagai institusi berlomba-lomba dalam mencapai visi
dari teknologi 5G dengan mengembangkan berbagai metode maupun menggabungkan
berbagai teknologi agar teknologi baru dapat dikatakan sebagai dasar dari
teknologi 5G. Berbagai kajian dilakukan oleh akademisi maupun industri, tidak
ketinggalan pemerintah yang juga melakukan penelitian terkait kesiapan regulasi
teknologi 5G tersebut.
Industri telekomunikasi dan asosiasi
standar seperti Institute of Electrical and Electronics Engineers Standards
Association (IEEE-SA) dan juga badan standardisasi telekomunikasi global
seperti 3rd Generation Partnership Project (3GPP), 5G Infrastructure Public
Private Partnership (5G-PPP), WiMax Forum, atau International Telecommunication
Union Radiocommunication Sector (ITU-R) sampai dengan saat ini belum
mengeluarkan standar resmi untuk teknologi 5G yang membuat 5G memiliki
kemungkinan tak terbatas. Kemungkinan-kemungkinan ini menjadi dasar dari
berbagai struktur penggiat teknologi.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan 5G
2. Bagaimana Perkembangan Teknologi
5G
3. Bagaimana Cara Kerja 5G
4. Keunggulan Teknologi dari 5G
1.3
TUJUAN
Mengetahui dan memahami tentang pemanfaatan jaringan 5G, perkembangan teknologi
5G dan cara kerja 5G serta keunggulan yang dimiliki 5G.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI 5G [1][2]
5G
adalah konektivitas internet seluler generasi kelima yang menjanjikan kecepatan
pengunduhan dan pengunggahan data yang jauh lebih cepat, jangkauan yang lebih
luas dan koneksi yang lebih stabil. Jaringan ini memanfaatkan spektrum radio
dengan lebih baik dan memungkinkan lebih banyak perangkat untuk dapat mengakses
internet seluler pada saat yang bersamaan.
Teknologi
jaringan 5G adalah salah satu bukti dari inovasi yang terus dilakukan. Tanpa
ada rasa bosan sekaligus rasa cukup, teknologi telekomunikasi terus
dikembangkan. Pada akhirnya, munculah jaringan 5G. Walau sebenarnya teknologi
4G masih memadai untuk saat ini, kemajuan pesat teknologi membuat semuanya
tidak hanya diam di tempat.
Dalam
teknologi 5G, sistem kerja yang dipakai pun tetap seperti biasa. Data akan
dikirimkan melalui gelombang radio yang terbagi menjadi frekuensi yang memiliki
perbedaan masing-masing. Perbedaan ini pun dibagi sesuai dengan tipe komunikasi
yang dibutuhkan, contohnya seperti sinyal navigasi maritim, siaran televisi dan
yang terakhir sekaligus yang sangat berguna dalam telekomunikasi adalah mobile data.
Walau sudah ada 3G dan 4G, semua gelombang radio itu akan dioptimalkan sesuai
dengan teknologi yang digunakan.
2.2.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI 5G[3]
Dalam
teknologi telekomunikasi seluler, teknologi 5G bukan merupakan standar yang
merevolusi teknologi generasi sebelumnya. Standar-standar terkait teknologi 5G
yang akan muncul nantinya akan mengubah beberapa regulasi telekomunikasi karena
regulasi tersebut akan menjadi obsolete. Upaya untuk mengantisipasi hal
tersebut, ada beberapa hal yang harus dirumuskan untuk mempersiapkan datangnya
standar yang selalu dikaitkan dengan “The Disruptive Standard” (Boccardi et
al., 2014).
Beberapa
teknologi yang searah dengan teknologi 5G (DMC R&D Centre Samsung, 2015):
a. Massive
MIMO
Salah satu teknologi yang digunakan dalam usulan 5G
adalah Massive MIMO. MIMO sendiri sudah dipakai dalam teknologi 4G, dimana
dalam tiap stasiun pemancar/penerima menggunakan antena lebih dari satu. Misal
konfigurasi MIMO 2x2 berarti di sisi pemancar dan penerima masing-masing
memiliki 2 antena. Pada LTE-A, konfigurasi MIMO paling banyak yakni 8 antena
(Björnson, 2014).
Gambar 1. Sistem MIMO
(Björnson, 2014)
b.
Beyond 6 GHz (mmWave)
Gelombang milimeter / Millimetre wave
(mmWave) atau disebut juga millimetre band merupakan frekuensi dengan panjang
gelombang antara 10 sampai dengan 1 milimeter. Gelombang milimeter menempati
spektrum 30 – 300 Ghz, sehingga dikategorikan sebagai Extremely High Frequency
(EHF). Tingginya frekuensi gelombang milimeter serta karakteristik propagasi
yang khusus membuat mereka berguna untuk berbagai aplikasi termasuk transmisi
data dalam jumlah besar pada jaringan komputer, komunikasi seluler, dan radar.
Dimungkinkannya penggunaan kanal bandwidth yang lebih besar: 2GHz, Buletin Pos
dan Telekomunikasi Vol. 13 No.2 (2015) 97-114 4GHz, 10GHz bahkan 100GHz
menyebabkan kecepatan yang setara dengan penggunaan kabel (fiber) (Rappaport et
al., 2013):
c.
Advanced Radio Access Networks (RANs):
Heterogeneous Networks (HetNets)
HetNet mengacu pada penyediaan jaringan
seluler melalui kombinasi dari berbagai jenis sel (misalnya makro, piko atau
sel femto) dan teknologi akses yang berbeda (yaitu 2G, 3G, 4G, Wi-fi) (Warren
& Dewar, 2014). Dengan mengintegrasikan sejumlah teknologi yang beragam
tergantung pada topologi area cakupan, operator dapat berpotensi memberikan
pengalaman pelanggan yang lebih konsisten dibandingkan dengan apa yang dapat
dicapai dengan jaringan homogen.
Gambar 2. Evolusi infrastruktur
heterogeneous networks (HetNets) (Bangerter, Talwar, Arefi, & Stewart,
2014)
Evolusi infrastruktur
HetNet dalam teknologi 5G:
•
Small Cells; dengan menempatkan empat smallcell dalam satu makro, tidak hanya
memberikan offload data lebih dari 50 persen, tetapi juga meningkatkan kinerja
jaringan makro oleh sebesar 315 persen (Hossain, Rasti, Tabassum, &
Abdelnasser, 2014).
•
Cloud RAN; C-RAN merupakan arsitektur jaringan seluler baru yang berbasis cloud
computing.
•
D2D (Device to Device) Communication;
d.
Software Define Network (SDN)
Teknologi software define radio (SDR)
akan memberikan fleksibilitas, power dan biaya yang efisien. Berdasarkan The
SDR Forum dalam IEEE working group, SDR merupakan kesatuan dari teknologi hardware
dan software dimana sebagian atau semua fungsi operasional radio (termasuk
proses physical layer) diimplementasikan dalam software maupun firmware yang
dapat dimodifikasi yang bekerja pada programmable processing technologies
(Ulversoy, Ulversøy, Software, & Sdr, 2010). Yang perlu diperhatikan dalam
SDN adalah value chain yang akan menjamin kesuksesan teknologi ini. Dalam value
chain tersebut perlu adanya dukungan dari pihak lain diluar industri
telekomunikasi seperti lembaga pendidikan, kesehatan, pemerintah dan lain-lain,
dukungan organisasi ini yang akan memungkinkan sebuah jaringan bersifat
ubiquitous sehingga end-user dapat menikmati seluruh layanan tersebut (Wireless
Innovation Forum, 2011)
e.
Cognitive Radio Network (CRN)
Radio kognitif pertama kali dikemukakan
pada tahun 1999 oleh Mitola. Radio kognitif dapat meningkatkan utilisasi
spektrum dengan cara mencari secara terus menerus frekuensi (spectrum sensing)
yang kosong (tidak terpakai) secara real time. Dalam radio kognitif, hal yang
diperhatikan adalah: spectrum sensing; manajemen spektrum dan handoff; serta
alokasi spektrum dan sharing spektrum (B. Wang & Liu, 2011). Kajian Awal 5G
Indonesia (Awangga Febian Surya Admaja)
Gambar 3. Gambaran radio kognitif
(Kaiser, Perez-Guirao, & Wilzeck, 2009)
f.
Visible Light Communication (VLC)
Visible
Light Communication (VLC) merupakan teknologi komunikasi data dengan
menggunakan cahaya sebagai carrier.
Gambar 4. Frekuensi yang digunakan
dalam Visible Light Communication (VLC) (Pathak, Feng, Hu, & Mohapatra,
2015)
Frekuesi
yang digunakan teknologi VLC adalah 430 THz sampai dengan 790 THz yang pada
dasarnya merupakan cahaya tampak oleh mata manusia. Penggunaan frekuensi yang
tinggi akan memberikan data rate yang tinggi tetapi seperti sifat cahaya, VLC
tidak dapat menembus sebagian besar benda dan dinding tembok. Teknologi VLC
dapat menggunakan atau reuse infrastruktur penerangan jalan sehingga penggunaan
infrastruktur akan lebih efisien. Standar IEEE yang pertama dalam perkembangan
teknologi VLC dikeluarkan pada tahun 2011 yaitu standar 802. 15.7 yang
didalamnya mengatur standar spesifikasi desain link layer dan physical layer.
Pencapaian teknologi VLC sampai dengan saat ini adalah 1 Gbps link capacity dan
masih perlu dikaji lebih lanjut untuk dapat menghasilkan potensi maksimal dari
teknologi VLC.
2.3. KEUNGGULAN TEKNOLOGI
5G[4]
5G
(generasi kelima) adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut generasi
kelima sebagai fase berikutnya dari standar telekomunikasi seluler. Teknologi
5G direncanakan akan resmi dirilis pada tahun 2020.
·
5G memiliki kecepatan data yang sangat
tinggi, kapasitas yang sangat tinggi dan biaya per bit yang rendah.
·
5G mendukung interaktif multimedia,
suara, video, internet dan layanan broadband broadband yang lainnya.
·
Lebih efektif dan lebih menarik.
·
Memiliki bidirectional dan statistic
lalu lintas yang akurat.
·
Teknologi 5G menawarkan akses secara
global dan layanan portable.
·
Teknologi 5G menawarkan layanan
berkualitas tinggi.
·
Teknologi 5G menyediakan kapasitas
broadcasting yang besar up to Gigabit yang mendukung hamper 65.000 koneksi
dalam satu waktu.
Teknologi
5G menjadi teknologi baru yang akan memberikan semua aplikasi yang diinginkan
dengan hanya menggunakan satu perangkat universal dan interkoneksi dengan
infastruktur telekomunikasi yang sudah ada. Jaringan seluler 5G akan berfokus
pada pengembangan pada terminal pelanggan dimana terminal pelanggan akan
memiliki akses ke teknologi seluler yang berbeda pada waktu yang sama dan akan
mengkonsolidasikan berbagai macam cara dari berbagai macam teknologi. Selain
itu, terminal akan membuat pilihan antara penyedia jaringan seluler yang
berbeda untuk layanan yang diberikan.
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
5G
adalah konektivitas internet seluler generasi kelima yang menjanjikan kecepatan
pengunduhan dan pengunggahan data yang jauh lebih cepat, jangkauan yang lebih
luas dan koneksi yang lebih stabil. Terdapat beberapa perkembangan teknologi 5G
yaitu : massive MIMO, Beyond 6 GHz (mmWave), Advanced Radio Access Networks
(RANs): Heterogeneous Networks (HetNets), Software Define Network (SDN), Visible
Light Communication (VLC). Keunggulan jaringan 5G adalah memberikan akses yang
sangat cepat bagi pengguna.
3.2 SARAN
Masih
butuh pemerataan untuk dibeberapa wilayah, karena tidak semua wilayah di
Indonesia dapat dijangkau dengan internet. Sebelum menggunakan jaringan 5G
perangkat elektronika butuh upgrade agar support ke jaringan 5G sehingga bisa
diakses.
DAFTAR PUSTAKA
[1] cnbcindonesia., “Apa Sebenarnya 5G itu” https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190212205848-37-55173/apa-itu-teknologi-5g-sumber-sengketa-trump-vs-huawei,
2020. Tanggal Akses: 05 Juli 2020.
[2] dewaweb., “Apa Itu Jaringan 5G” https://www.dewaweb.com/blog/apa-itu-jaringan-5g/,
2020.
Tanggal Akses: 05 Juli 2020.
[3] Kajian
Awal 5G Indonesia., “Perkembangan Teknologi 5G” https://media.neliti.com/media/publications/41208-ID-kajian-awal-5g-indonesia-5g-indonesia-early-preview.pdf
,2020.
Tanggal Akses: 05 Juli 2020.
[4] Universitas
Telkom., “Mengenal Teknologi 5G” http://citisee.amikompurwokerto.ac.id/assets/proceedings/2017/TE05.pdf
, 2020. Tanggal Akses: 05 Juli 2020.